Ramai Antusias, Forum Diskusi Justitia “Thinking About Studying Law in America? Talk with the Expert” Banjir Pertanyaan!

Forum Diskusi Online Justitia “Thinking About Studying Law in America? Talk with the Expert”, Sabtu (18/03/23)

MediaJustitia.com: Mengangkat topik yang berbeda, Justitia Training Center selenggarakan Forum Diskusi (FOKUS) berjudul, “Thinking About Studying Law in America? Talk with the Expert” pada Sabtu (18/03/23).

FOKUS terlaksana secara daring melalui Zoom Meeting dengan menghadirkan Zaskia Putri, Esq. (Dual Licensed Attorney, Indonesia and Washington Staters) sebagai narasumber dan Chitto Cumbhadrika, S.H., S.IP, M.H. (Praktisi dan Akademisi Hukum) sebagai moderator.

Andriansyah Tiawarman K, S.H., M.H., C.Med., CCD., CTCL., CMLC. (Presiden Direktur Justitia Training Center) dalam sambutannya menuturkan bahwa topik diskusi mengenai studi hukum di Amerika adalah topik yang sangat menarik, terlebih bagi orang-orang seperti Andrian yang berasal dari daerah.

“Jangankah berpikir untuk sekolah di Amerika, untuk sekolah di Ibukota Jakarta saja saya dulu tidak berani bermimpi. Jadi saya berharap, dengan adanya FOKUS ini, teman-teman tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tapi juga memiliki semangat dan keyakinan, serta impian untuk menempuh pendidikan di Amerika,” tambah Andrian.

Sejalan dengan hal tersebut, Chitto juga menuturkan bahwa topik FOKUS menarik perhatiannya. Terlebih, Zasqia tidak hanya berkuliah di Amerika, melainkan juga seorang advokat yang aktif berpraktik di Amerika.

“Siapa tahu, berawal dari FOKUS ini, one day or maybe one month, teman-teman bisa ikut berkuliah di Amerika. Untuk itu, kita coba cari tahu dulu ilmunya,” tutur Chitto.

Diketahui, Zasqia merupakan salah satu dari sedikit advokat yang merupakan Dual Licensed Attorney dan berpraktik di Amerika. Salah satu kasus yang pernah ditangani Zasqia adalah kecelakaan Lion Air JT610 tujuan Pontianak pada tahun 2018.

Sebagai gambaran umum, Zasqia menuturkan bahwa para peserta dapat mengikuti Education Fair untuk melihat pilihan-pilihan universitas yang dapat dituju.

“Banyak jalan menuju Roma, ga harus pake satu metode. Tapi yang aku saranin adalah untuk do your own research di website universitas yang kamu tuju. Karena aku pribadi dapet potongan pendidikan bukan dari brosur pameran, tapi dari hasil nge-kepo-in website universitanya. Saran aku, mulai dari Edu-fair untuk tahu pilihan-pilihan universitasnya, setelah itu lihat langsung program pendidikan di kampus pilihan kamu and hopefully ada potongan pendidikan,” jelas Zasqia.

Foto bersama FOKUS Forum Diskusi Online Justitia “Thinking About Studying Law in America? Talk with the Expert”

Berlangsung secara interaktif dan terpandu dengan baik oleh moderator, para peserta kegiatan aktif melontarkan pertanyaan baik secara langsung ataupun melalui kolom chat untuk menjawab rasa keingintahuan mereka.

Sekitar lebih dari 78 orang mengikuti kegiatan FOKUS tersebut, terdiri atas mahasiswa yang masih berkuliah S1 Hukum, S2 Hukum, para praktisi, serta masyarakat umum.

Jawaban komprehensif dan menarik dari narasumber kegiatan, menimbulkan rasa penasaran yang lebih tinggi lagi dari para peserta, baik dari segi kiat sukses kuliah di Amerika, perbedaan sistem pembelajaran, hingga sistem praktik sebagai advokat.

Salah satu hal yang di highlight oleh Zasqia adalah mengenai etos kerja masyarakat Indonesia sebagai negara berkembang yang cenderung menggebu-gebu dan rajin. Ketika etos kerja tersebut diterapkan di Amerika, etos kerja tersebut menuai apresiasi yang tinggi.

“Bagi teman-teman yang mau merantau ke negara asing, do not be embaressed because maybe english is your second language or your english is not very fluent. But remember, we have this work ethic mentality that coming from a developing country, especially from Indonesia, a very growing developing country. I’m sure you can compete with people, even in developed country,” tegas Zasqia.

Dikarenakan keterbatasan waktu dan membludaknya pertanyaan dari para peserta, dengan berat hati FOKUS diakhiri tanpa menjawab semua pertanyaan. Sebagai penutup, Zasqia berpesan kepada para peserta untuk “always listen to the voice inside your head” yang muncul ketika hendak tidur, melamun, atau beraktivitas.

“Mungkin kalian gamau jadi A maunya ini, maunya itu, tapi belum tahu bagaimana caranya. Apapun yang kalian mau, keep listening to that voice dan melangkah towards hal-hal, orang-orang, atau situasi yang akan membantu mendekatkan kalian ke goal itu, which something that always haunt you, before you sleep, before you eat, before you work or shower, because that’s what you wanna be. You already know the answer of what you want, you just have to follow it,” tutup Zasqia.